FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA: Penjelasan Filosofis terhadap beberapa Fenomena Matematika di Sekolah


FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA


 Penjelasan Filosofis terhadap beberapa  Fenomena Matematika di Sekolah

Diajukan kepada Prof. Dr. Marsigit, M. A
untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu


Oleh
Fitria Restu Astuti (19709251069)
Pendidikan Matematika Kelas D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019

Prinsip-prinsip konstruktivisme telah banyak digunakan dalam pendidikan sains dan matematika. Secara umum prinsip-prinsip itu berperan sebagai referensi dan alat refleksi kritis terhadap praktek, pembaruan dan perencanaan pendidikan sains dan matematika. Prinsip-prinsip yang diambil dari konstruktivisme adalah :

1.      Pengetahuan dibangun oleh peserta didik secara aktif.
2.      Tekanan dalam proses belajar terletak pada peserta didik.
3.      Mengajar adalah membantu peserta didik belajar.
4.      Tekanan dalam proses belajar lebih pada proses, bukan hasil.
5.      Kurikulum menekankan partisipasi peserta didik.
6.      Guru adalah fasilitator.
Berkaitan dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Indonesia yang memberikan kewenangan kepada sekolah dan para guru untuk menyusun sendiri kurikulum pembelajaran yang akan dijalankan, prinsip-prinsip konstruktivisme tentu dapat menjadi roh dari setiap silabus yang disusunnya. Hal yang tetap harus diperhatikan adalah kesiapan lingkungan belajar, baik pendidik, lingkungan, sarana prasarana dan pendukung lainnya. Jika hal-hal tersebut tidak dipersiapkan dengan baik, bisa jadi terjadi hal-hal yang melenceng dari harapan. Karena peserta didik mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, tidak jarang bahwa hasil konstruksinya tidak sesuai dengan hasil konstruksi para ilmuwan, maka muncullah salah pengertian atau konsep alternatif. Dalam hal seperti ini diperlukan penelusuran dan penelitian untuk menemukan permasalahan dan mengatasinya. 

Referensi
Davis, R.B. 1990. Discovery Learning and Constructivism. Constructivist View on the Teaching and Learning of Mathematics. Nel Noddings (Eds.): Journal for Research in Mathematics Educations. Monograph Number 4. (halaman 93 – 106). The National Council of Teacher of Mathematics.
Doolittle, P.E dan Camp, W.G. 1999. Constructivism: The Career and Technical Education Perspective. Kirk Swortsel (Ed.): Journal of Vocational and Technical Education. Volume 16, Number 1.
English, L.D dan Halford, G.S. 1995. Mathematics Educations Model and Process. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers.
Shanti, W. Nur. 2013. Filsafat Konstruktivisme Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran. Diakses pada tanggal 19 November 2019 dari http://widhanurshanti.blogspot.com/2013/01/filsafat-konstruktivisme-dan.html
Steffe, L. P. Eds., (1996), Theories of Mathematics. Aukulad: Penguin Books.
Suparno, Paul. 2008. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Von. Glassersfeld, E. 1984. An Introduction to Radical Constructivism. Author’s translation in P. Watzwalick (Ed), The Invented Reality. Newyork: Norton, 1984. Originally published P. Watzlawick (Ed), Die Erfundene Wirklichkeit. Munich: Piper, 1981. Erns von Glasersfeld, on line paper, html.



Comments

Popular posts from this blog

Ringgit Wacucal, Sonobudoyo: Wong Jawa Luntur Jawane

FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA: Identifikasi Persoalan Filosofis Pembelajaran Matematika di Sekolah

FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA: Penjelasan Filosofis terhadap beberapa Objek Matematika di Sekolah